Sejarah dan Wisata di Monjali (Monumen Jogja Kembali) |
Sejarah dan Wisata di Monjali (Monumen
Jogja Kembali) –
Sudahkah kamu mengunjungi monumen yang
sudah terkenal di Jogja ini? Monjali atau Monumen Jogja kembali adalah sebuah
monumen yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadi salah satu
objek wisata yang paling banyak dikunjungi terutama dihari libur.
Monumen Jogja Kembali didirikan
pada tanah seluas 49.920 m2 tepatnya berada desa Sariharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta. Bangunan berbentuk kerucut sebagai bangunan utama memiliki
banyak filosofi sekaligus sejarah monumen Jogja kembali. Salah satu makna
dari bentuk kerucut yang menyerupai tumpeng menggambarkan gunung kecil sebagai
poros antara gunung merapi dengan laut selatan/ parangtritis.
Jika sudah tidak asing lagi atau bahkan
sudah pernah berkunjung ke Monjali, sudahkah kamu tahu sejarah dari monumen
itu? Atau kamu ingin mengetahuinya terlebih dahulu sebelum berkunjung kesana? Mari
simak ulasan berikut.
·
Sejarah
Pada
tahun 1985 tepatnya tanggal 29 Juni sebuah monumen baru dibangun di
Yogyakarta . Monumen Jogja kembali atau yang sering juga disebut
dengan yogya kembali dibangun sebagai wujud peringatan sejarah terjadinya
penarikan tentara Belanda dari Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949
sehingga wilayah Yogyakarta kembali berada pada pangkuang Republik Indonesia.
Dengan kata lain Monumen Yogya Kembali dibangun guna mengingat sejarah perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Upacara peletakan batu pertama dalam pembangunan monumen jogja kembali dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana ke-9 beserta Sri Paku Alam ke-8. Perlu diketahui bahwa cikal bakal dari pendirian monumen ini adalah gagasan yang dikeluarkan oleh Kol. Sugiarto yang waktu itu menjabat sebagai Wali Kota D.I.Yogyakarta tepat 2 tahun sebelum didirikannya monumen Jogja kembali.
·
Wisata
di Monjali
1.
Museum
Monjali
Museum Monjali |
Museum
Monjali menggambarkan sejarah perjuangan antara tentara serta rakyat Yogyakarta
dalam melawan serangan dari Belanda. Di monjali, kita bisa menapaktilasi
Yogyakarta tempo dulu. Dari mulai awal pembangunannya hingga kini menjadi kota
yang terkenal dengan rasa multikultural yang tinggi.
2.
Taman
pelangi atau taman lampion
Taman pelangi atau taman lampion |
Taman
ini akan terlihat lebih indah jika dikunjungi pada malam hari. Karena pada saat
malam hari, bentuk-bentuk replika dari hewan-hewan dan tumbuhan akan menyala
dan akan banyak lampu-lampu yang meneranginya. Dan kita bisa berkeliling di
taman lampion ini sambil menikmati lampu-lampu yang menyala ataupun duduk di
gazebo yang disediakan.
Harga tiket yang disediakan untuk
memasuki objek wisata Monjali adalah Rp. 10.000.- untuk hari biasa, dan Rp. 15.000.-
untuk hari libur atau hari-hari besar lainnya. Hanya dengan satu tiket yang
dimiliki kita sudah bisa berkeliling di kawasan monjali ini. Tetapi untuk
setiap wahananya akan dikenakan biaya tersendiri.
Untuk urusan transportasi, kita bisa
menggunakan kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat ataupun roda dua untuk
menuju museum monjali dan taman lampion, tetapi bagi kamu yang ingin menaiki
transportasi umum bisa menaiki bus TransJogja jalur 2A dan 2B kemudian turun di
Halte Monjali. Untuk naik TransJogja pun harganya sangat terjangkau, hanya Rp.
3500 saja.
Jadi, tunggu apalagi buat berkunjung ke
objek wisata yang ada di Jogja satu ini? Ajak keluarga, teman, atau siapapun
untuk menikmati tempat wisata yang bersejarah dan juga bisa untuk berfoto pada
saat malam hari.
Terima kasih sudah membaca artikel Sejarahdan Wisata di Monjali (Monumen Jogja Kembali) ini. Semoga bisa bermanfaat dan
menambah wawasan kamu. Jangan lupa kunjungi Hostel Jogja ID untuk jasa
penginapan, guest house, kost harian dengan harga yang ekonomis dan pas
dikantong. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
{[['']]}