Pasti sudah tidak asing lagi mendengar
kata Daerah Kaliurang bukan?
Menjadi salah satu daerah yang sudah
terkenal di Yogyakarta. Memiliki rentang waktu kurang dari 1 jam perjalanan
jika dari Kota Yogyakarta-nya sendiri. Kaliurang merupakan bagian dari
Kabupaten Sleman sebelah utara tepatnya di Desa Hargobinangun, Kec Pakem.
Daerah ini mempunyai akses yang mudah untuk
dilewati dengan berbagai macam kendaraan karena sudah dibangun jalan panjang beraspal
halus. Namun tetap harus berhati-hati jika melewatinya, jalan di sana akan
terus menanjak serta berkelok-kelok.
Begitu pula dengan suhu udaranya yang
tergolong sejuk pada siang hari dan dingin pada malam hari karena merupakan daerah
dataran tinggi yakni sampai 900 meter di atas permukaan laut, bahkan terkadang
sampai bisa diselimuti oleh kabut tebal.
Pemandangan yang indah dapat kita
lihat yaitu Gunung Merapi yang kelihatan lebih besar, serta hamparan
pohon-pohon hijau yang membentang dari segala penjuru arah.
Kaliurang sering dipadati oleh
masyarakat dari dalam maupun luar kota yang ingin rekreasi, berlibur maupun sekedar
bersantai-santai. Karena di sana sudah tersedia berbagai macam tempat wisata,
tempat penginapan, restoran, toko-toko dan sebagainya yang mudah untuk
ditemukan.
Tidak hanya itu saja, daerah Kaliurang
ini juga terkenal akan perkebunannya buah salak dan menjadi distribusi salak
diberbagai tempat. Bahkan juga terdapat UKM pengolahan salak menjadi berbagai
macam bentuk makanan mulai dari asinan, keripik, sari buah, dodol dan lainnya.
Akan tetapi sudahkah teman-teman tahu
tentang alasan dan fakta penamaan Daerah
Kaliurang tersebut? Mari simak ulasan yang satu ini yuk.
Nama Kaliurang sendiri ternyata
memiliki sejarah yang cukup menarik. Berawal dari dikisahkannya pada suatu siang
hari yang begitu panas. Seorang putra Mataram melakukan perjalanan bernama Topo
Ngrame.
Topo Ngrame ialah melakukan suatu
perjalanan dengan rasa keprihatinan, di mana seseorang tersebut berjalan sesuai
kehendaknya untuk menolong setiap orang yang ditemuinya jika membutuhkan sebuah
pertolongan.
Setelah perjalanan yang cukup panjang
tersebut, ketika putra Mataram sampai disebuah Telaga Putri, ia melihat sosok seorang
gadis disisi lain sungai itu. Ia terdengar sedang menangis tersedu-sedu, lalu
didekatilah gadis itu sambil bertanya “Mengapa engkau menangis?”
Gadis itu pun menjawabnya “Kaki saya
sakit tuan. Ketika saya sedang mandi di sungai ini, ada seekor udang yang
menggigit”.
Mendengar penyataan gadis tersebut,
putra Mataram akhirnya berikrar bahwa “Suatu saat nanti jika tempat ini akan
menjadi sebuah daerah yang mulia, dan ku kuberikan dengan nama KALIURANG”.
Hal itu ternyata benar-benar terbukti
saat ini, bahwa Kaliurang menjadi daerah pemukiman bagi penduduk.
Kata ‘Kaliurang’ sendiri merupakan bahasa
Jawa, yang mana gabungan dari dua kata yakni ‘kali’ dan ‘urang’. Di mana ‘kali’
ini adalah sungai, sedangkan ‘urang’ adalah udang yang berarti dalam bahasa
Indonesia ialah sungai udang.
Berdasarkan cerita-cerita yang
dikemukakan oleh para orang tua, Kaliurang dulunya berupa hutan belantara yang
lebat. Lalu banyaknya orang-orang yang datang, akhirnya hutan tersebut pun dibuka
untuk pemukiman bagi rumah warga dan jalan raya.
Nah teman-teman begitulah pemaparan
singkat mengenai alasan dan fakta penamaan Daerah Kaliurang. Sejarah merupakan salah satu cerita yang perlu
diketahui untuk menambah wawasan mengenai masa lalu. Karena hal tersebut nantinya
bisa kita salurkan bagi anak cucu kelak.
Bagi teman-teman yang penasaran mengenai sejarah-sejarah daerah lainnya atau ingin tahu rekomendasi
wisata-wisata yang eksotis di Yogyakarta, bisa cek artikel lainnya di Hostel Jogja Murah.
Rate this posting: {[['']]}