Sejarah, Asal Usul dan Fakta Mengenai Daerah Godean Yogyakarta |
Sejarah,
Asal Usul dan Fakta Mengenai Daerah Godean Yogyakarta
Apakah teman-teman pernah mendengar
nama Daerah Godean? Godean merupakan salah satu bagian dari Kab Sleman sebelah
barat daya (10 km dari pusat Ibukota Sleman). Daerah ini terdiri atas tanah
yang sedikit datar dan juga sedikit berbukit di beberapa tempatnya.
Sudah sejak lama Wilayah Godean ini menjadi
pusatnya perputaran bagi perekonomian warga Sleman bagian barat. Salah satunya yakni
Pasar Godean yang sudah melegenda sejak dahulu dengan jajanan peyek belutnya.
Peyek belut yang menjadi ciri khasnya atau
oleh-oleh camilan bagi pengunjung dijual di deretan kios-kios yang ada di pasar
dengan harga yang sangat terjangkau serta rasa yang gurih. Membuat peyek ini
laris manis terjual setiap harinya.
Tidak hanya itu saja, fakta menarik
yang sudah tersebar bahwa Daerah Godean menjadi pusatnya sentra kerajinan
genteng terbesar untuk Kab Sleman itu sendiri. Hampir di seluruh pelosok Godean
ini dapat kita temui para pengrajin-pengrajin dari genteng tanah liat itu
sendiri.
Namun sudahkah teman-teman mengetahui
bagaimana sejarah, asal usul dan fakta
dari Daerah Godean ini ada? Yuk ulas bersama.
Secara administrasi pemerintahan, Kec
Godean sudah pernah mengalami berbagai macam perubahan. Menurut Rijksblad
Kasultanan Yogyakarta No 11 th 1916, menyatakan bahwa Godean ialah distrik yang
berada di bawah wilayah Kab Sleman yang membawahi 8 onderdistrik dan 55
kelurahan.
Akan tetapi kondisi tersebut kemudian
berubah ketika keluarnya Rijksblad No 1/1927 yang membuat Godean dan semua
wilayah yang ada di Kab Sleman masuk ke dalam wilayah dari Kab Yogyakarta.
Sekitar tahun 1942, dengan peraturan
Jogjakarta Kooti, Godean lalu menjadi wilayah Kab Bantul dengan status
Kawedanan.
Yang mana tanggal 8 April 1945, Sri
Sultan HB IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui
Jogjakarta Koorei angka 2 yang menempatkan wilayah Godean sebagai bagian dari Kab
Sleman dengan status Kapanewon (Son). Meski demikian beberapa dari wilayah di
Godean seperti Serayu tetap masuk ke dalam wilayah Kab Bantul.
Kapanewon Godean sendiri saat itu
berkantor di Daerah Godean dan dikepalai oleh seorang Panewu (sekarang Camat)
yang membawahi 16 kelurahan yakni Kel Berjo, Kel Kwagon, Kel Jering, Kel
Sangonan, Kel Tebon, Kel Krajan, Kel Senuko, Kel Sembuh, Kel Gancahan, Kel Rewulu,
Kel Wirokraman, Kel Klajuran, Kel Karanglo, Kel Ngrenak, Kel Candran, Kel
Krapyak dan juga Kel Bendungan.
Melalui Maklumat Kasultanan Yogyakarta
No 5 th 1948, maka ke-16 kelurahan tersebut saling digabungkan agar lebih
ringkas yaitu menjadi 7 kelurahan atau desa definitif sampai saat ini dengan
nama-nama Kel Sidoagung, Kel Sidoarum, Kel Sidokarto,Kel Sidoluhur, Kel Sidomoyo,
Kel Sidomulyo dan Kel Sidorejo.
Demikian paparan tentang sejarah, asal usul dan fakta dari Daerah Godean. Semoga bisa memberikan manfaat bagi teman-teman yang membaca.
Bahwa mengetahui sejarah adalah suatu
hal yang menyenangkan dan patut untuk ditelusuri, karena berarti menghargai
masa lampau yang penuh dengan kesan perjuangan. Salah satunya yang baru saja
dijelaskan di atas, yang tadinya mungkin kita tidak atau belum tahu menjadi
tahu bagaimana perkembangannya hingga saat ini.
Jika dari teman-teman ada yang ingin tahu
lebih banyak lagi mengenai sejarah-sejarah dari tempat lainnya atau sedang
mencari tempat-tempat wisata unik dan menggugah mata di Sleman untuk berlibur, bisa
dicek artikel selengkapnya di Hostel Jogja Murah.
Rate this posting: {[['']]}